Workshop Kurikulum Program Studi Perikanan Tangkap UBB

Tanggal 20 Maret 2023 adalah hari yang bersejarah dan patut disyukuri oleh seluruh anggota keluarga besar Program Studi (Prodi) Perikanan Tangkap Universitas Bangka Belitung (UBB), karena draft kurikulum prodi ini dapat dicermati dengan seksama oleh banyak stakeholder dan pengguna potensial lulusan prodi ini.  Hal ini sangat penting dilakukan agar kehadiran prodi ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang dan relevan dengan kemajuan ilmu dan teknologi, sebagaimana yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi UBB Bapak Ir. Riwan Kusmiadi, M.Si dalam sambutan pembukaan workshop. Sebagai Program Studi (Prodi) S1 termuda di Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi, UBB, tentu saja semua ini tidak dapat dilakukan sendiri.  Pendampingan pakar yang luar biasa juga turut menyukseskan giat ini. LP3M UBB sebagai penyelenggara kegiatan yang dikomandani oleh Ibu Dr. Fournita Agustina, mendapuk Bapak Dr. Dian Wijayanto sebagai Narasumber utama dalam workshop yang dilaksanakan di Ruang Tanjung Kelayang 1, Hotel Santika, Bangka Tengah.  Beliau adalah Ketua Program Studi Perikanan Tangkap Universitas Diponegoro yang sengaja diundang untuk memberikan masukan-masukan dan saran yang konstruktif bagi eksistensi dan kemajuan Prodi Perikanan Tangkap UBB di masa depan. Kehadiran Prodi ini melengkapi jumlah program studi yang kini dimiliki UBB yaitu 31 prodi.  Hal ini ditegaskan oleh Wakil Rektor 1 Urusan Akademik dan Kemahasiswaan UBB Dr. Nizwan Zuhri saat membuka secara resmi workshop tersebut.  Meskipun jumlah mahasiswa yang berminat kuliah di Prodi Perikanan terus menurun, namun beliau tetap optimis bahwa prodi ini akan memiliki peminat yang banyak di kemudian hari.  Hal ini juga ditekankan oleh Bapak Dr. Dian Wijayanto, menurutnya dengan pertimbangan posisi strategisnya, Prodi Perikanan harus tetap ada mengingat produksi ikan yang dihasilkan dari aktivitas perikanan tangkap lebih menonjol pada aspek nilai ekonominya, jika dibandingkan dengan produksi ikan yang dihasilkan dari aktivitas budidaya perairan (akuakultur) yang lebih menonjol pada aspek swasembada dan ketahanan pangan sumber protein.  Oleh karena itu, tambahnya Perikanan Tangkap harus lebih membidik komoditas ikan tangkap yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, disertai dengan penguatan keilmuan di bidang standar mutu hasil perikanan.

Tidak kurang dari 35 orang hadir dalam workshop kurikulum prodi Perikanan Tangkap UBB kali ini. Mereka berasal dari berbagai instansi pemerintahan, pendidikan, para ketua Program Studi di lingkungan UBB, alumni jurusan perikanan STIPER Bangka dan UBB, serta pegiat dunia usaha perikanan.  Turut hadir pula Kabid. Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Bangka Belitung, yaitu Bapak Ichsan Afrizal yang menyampaikan harapannya agar rumusan visi dan misi prodi ini nantinya dapat searah dengan kebijakan perikanan tangkap di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun perikanan tangkap yang produktif, dan terukur dengan tata kelola yang bertanggungjawab dan berkelanjutan.  Ibu Jumro, ASN Penyuluh Perikanan Kab. Bangka Tengah yang juga alumnus Prodi Perikanan UBB menyampaikan harapannya bahwa dengan kehadiran Prodi Perikanan Tangkap di UBB ini mampu menjawab keresahannya terkait semakin menurunnya minat generasi muda hari ini menjadi nelayan.  Padahal nelayan milenial yang tidak gaptek hari ini amat dibutuhkan untuk meningkatkan keberdayaan perikanan tangkap, selain penguatan kompetensi kewirausaan di bidang perikanan.  Hadir pula dalam kesempatan ini Habibi, alumnus prodi perikanan UBB yang menawarkan perusahaan tempat bekerjanya kini sebagai salah satu tempat magang bagi mahasiswa perikanan tangkap nantinya.  Menurutnya, magang harus menjadi salah satu program pembelajaran yang tidak boleh diabaikan dalam rangka membentuk mental dan etos kerja yang kuat bagi lulusan nantinya.  Senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Tri Haryati, guru dari SMKN 4 Pangkalpinang yang hadir mewakili Kepala Sekolah, beliau juga mengajak para mahasiswa Prodi Perikanan Tangkap untuk magang di sekolahnya untuk mendapatkan pengalaman mengajar untuk penguatan profil lulusan sebagai tenaga pendidik di Sekolah Menengah Perikanan. 

Dari masukan tertulis para peserta yang dihimpun oleh Tim Prodi Perikanan Tangkap UBB,  yang terdiri dari Bapak Kurniawan, S.Pi.,M.Si (Ketua Prodi), Denny Syaputra, S.Pi.,M.Si (Sekretaris Prodi), Agung Priyambada, S.Pi.,M.Pi, Hartoyo Notonegoro, S.Pi.,M.Si, MIftahul Ulum, M.Si, dan Ridwan, AMD, setidaknya ada 20 isu strategis seputar Perikanan Tangkap di wilayah Bangka Belitung yang penting untuk diperhatikan, diantaranya adalah konflik ruang dengan sector pertambangan, hukum dan regulasi terkait alat tangkap dan zonasi penangkapan, kelestarian lingkungan, smart society dan blue economy. Acara yang berlangsung dari pukul 08.30 pagi sampai dengan pukul 15.00 ini tentu saja belum mampu 100% merinci banyak sisi yang harus diperhatikan dalam merumuskan kurikulum prodi Perikanan Tangkap UBB ini. Namun setidaknya sebuah langkah konkret dengan optimisme yang besar telah dimulai, tak sebatas rencana apalagi hanya wacana. Terlepas dari beragam dinamika yang menyertai eksistensi Prodi Perikanan Tangkap ini ke depan, kita tentu harus tetap optimis bahwa dari wilayah kepulauan Bangka Belitung ini akan lahir para manager yang handal di bidang perikanan tangkap, yang memahami konsep-konsep perikanan tangkap dari segala aspeknya secara komprehensif untuk menjadikan perikanan tangkap sebagai salah satu soko guru perekonomian  nasional, aamiiin.